Kamis, 10 Maret 2011

Sang Cerpen yang telat Muncul

sebuah cerpen

Yoanfa18
Untuk keluargaku yang memutuskan menulis sebagai warna jalan hidup
Oleh: Muhammad Asqlani eNeSTE


Ha, yoanfa? Siapa dia? Apakah dia mempunyai 18 raga?. Tidak kawan,Yoanfa18 adalah alamat email kak Yohana;kakak,sahabat bahkan guruku,dia baik lho,yakin?liat aja ne dibawah tertera storynya.
Yoanfa18 aku dapatkan dari penulis amatir si ucok: Abdul Hamid Nasution,then nama itu melesat ke HaPeku,maka mengenalkanku pada keramahan yang mendayu.Yoanfa 18, jangan remehkan dia,meski harganya tak semahal dunia tapi bagiku harganya melebihi permata.ah masa bisa segitchuna? ya bisa kenapa tidak,bukankah dunia sekarang dunia serba bisa? Alasannya? Karena dialah satu-satunya manusia di dunia yang menerbitkan cerpen perdanaku di media massa. “ Yoanfa18 “ cerpen aneh namun mampu membuat ngeh buktinya anda sang “ selebriti ” buku sedang membacanya bukan?
Kak Yoanfa18,maafkan aku ya! Jika aku menjadi adik dan sahabat menjengkelkan. Kini aku bukan siapa-siapa,orang-orang tak ada yang peduli aku sedang dimana,dunia juga menertawakan aku,laiknya teman-teman menertawakan aku demi meyaksikan sang manusia aneh yang heboh menghabiskan waktu jeda untuk menulis puisi dan cerpen,juga membaca berbagai jenis dan judul buku. Aku memang tak seperti mereka yang kerap menertawakan manusia yang mau maju satu langkah mencari permata. Biarlah kak Yoanfa18, aku tak ingin stres karena mereka,dan yang terpenting aku tak mengusik siapa-siapa. Aku yakin dunia otakku dan dunia otak mereka tidaklah sama meski tak 100% beda.
Kak Yoanfa18,aku hanya ingin jadi anak manis,yang bisa bermanfaat bagi sesiapa yang menyisihkan sebagian mata untuk membaca karyaku yang manis. Meski aku hanya
bercerita tentang tangis,tapi bukan berarti aku setiap saat menangis. Bahkan kadang aku terlupa bagaimana cara menangis Sejak 2010 menggangguku,hatiku telah menjadi batu,lupa hakikat tangis serupa nyanyian syahdu.
Kak Yoanfa18,aku ingin menangis meski tangisku tak romantis,tak histeris. Dan aku hanya ingin menangis di depanmu,tapi bukan karenamu. Hanya tersebab dosaku telah berjibaku dihadapan rabb sang Maha Tahu. Lalu kenapa harus di depanmu? Jangan tanyakan aku,karena itu misteri bagiku,bagimu,bagi dunia kelabu.
Kak Yoanfa18,aku telah bosan menulis. Tulisanku disabit penerbit. Tak peduli karya-karyaku menjerit sakit dan lihatlah tulisanku dimana-mana dihiasi kudis. Tiada yang menggubrisnya.huffh haruskah aku. Menyerah. Mati dicium tanah tanpa meninggalkan apa-apa. Biarlah manusia sedunia tertawa,karena aku hanya berhasil seperti yang mereka suka.
“ Tidak! Tidak! Aku harus mengubur mimpi nista mereka,sekarang juga. Kata gagal tidak pernah tersua dalam kamus manusia yang ingin menggenggam dunia,juga menjadi cahaya bagi semesta. Aku cahaya tak boleh redup selama jantung berdegup “.
Cahaya itu ternyata telah tiba. Hari ini minggu ke tiga di april yang tua,kak Yoanfa18 dengan bangga menerbitkan cerpenku yang perdana. Kak Yoanfa18 yakin aku adalah pijar sumbu sastra dunia. Terimakasih kak Yoanfa18. Kepada dunia: “ Selamat Menutup cerita yang digoreskan manusia yang mempunyai mimpi-mimpi yang tak cukup 18 saja untuk menekuk dunia.

***
Jemarilihai11april2000n10
At 12.00s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar