Minggu, 24 April 2011
Asslm. Salam ummat terbaik hidup berkah! Alhamdulillah aku bersyukur padaMu ya, Allah!
Hari ini 24 april 2011 telah ku bermimpi sbb:
1. Jika reskiku berkecukupan akan ku naik hajikan ibunda tercinta, diriku n keluarga terkasih
2. Menjadi pengemban dakwah yang konsisten
3. Pengahafal dan pencinta al-qur’an al-kariim1
4. Motivaor kenamaan dunia
5. Penulis buku best seller islami
6. Perai nobel sbg manusia terbanyak senyum sedunia
7. Jadi bintang cemerlang bagi dri dan semesta
Ya. Allah telah kuikrarkan mimpimimpiku. Apakah ini sebatas mimpi? Perkenankan aku memeluknya ya Allah denagn kekeuatan focus 100%. Amin!
Hari ini 24 april 2011 telah ku bermimpi sbb:
1. Jika reskiku berkecukupan akan ku naik hajikan ibunda tercinta, diriku n keluarga terkasih
2. Menjadi pengemban dakwah yang konsisten
3. Pengahafal dan pencinta al-qur’an al-kariim1
4. Motivaor kenamaan dunia
5. Penulis buku best seller islami
6. Perai nobel sbg manusia terbanyak senyum sedunia
7. Jadi bintang cemerlang bagi dri dan semesta
Ya. Allah telah kuikrarkan mimpimimpiku. Apakah ini sebatas mimpi? Perkenankan aku memeluknya ya Allah denagn kekeuatan focus 100%. Amin!
Kamis, 21 April 2011
blabla
SEKADAR KESAH!
Saat itu aku merasa hidup begitu purapura….modifikasi yang absurb! Bagaimana tidah aku dia harus mengenakan topeng yang kuberikan, hanya karena kami ingin mencari seruseruan. Seruseruan seperti apa? Entahlah. Saat itu juaga kami terpingkalpingkal seperti menyembunyikan sesal. Aku katakana ” begitukah sandiwarayang benar?” entahlah! Hidup penuh keraguraguan. Meski kadang keyakinan itu datang sesekali. Huh!
….
Pernah saya dengar teman berkata begini “ dari pada tulisanmu menjejal status fb, baikan buat di blog za!”. Oh ya? Meski aku ragu kala itu….aku tetap membalasnya dengan senyum close up terup to dateku lho. “dia ada benarnya” begitulah amsal penafsiranku.
….
Terlalu banyak sesal nanti malah terjungkal! Lakukan segala kewajiban…tunaikan segala janji pada diri n luar diri! Itu saja cukup!
***
Saat itu aku merasa hidup begitu purapura….modifikasi yang absurb! Bagaimana tidah aku dia harus mengenakan topeng yang kuberikan, hanya karena kami ingin mencari seruseruan. Seruseruan seperti apa? Entahlah. Saat itu juaga kami terpingkalpingkal seperti menyembunyikan sesal. Aku katakana ” begitukah sandiwarayang benar?” entahlah! Hidup penuh keraguraguan. Meski kadang keyakinan itu datang sesekali. Huh!
….
Pernah saya dengar teman berkata begini “ dari pada tulisanmu menjejal status fb, baikan buat di blog za!”. Oh ya? Meski aku ragu kala itu….aku tetap membalasnya dengan senyum close up terup to dateku lho. “dia ada benarnya” begitulah amsal penafsiranku.
….
Terlalu banyak sesal nanti malah terjungkal! Lakukan segala kewajiban…tunaikan segala janji pada diri n luar diri! Itu saja cukup!
***
sajak
KERUDUNG WAKTU
: Siti Rahmah
Kau kerudungkan waktu , menutupi dada
Tarikan demi tarikan usia cungkupi tanda
Kau kerudungkan waktu, menutupi dada
Menyaput sekat, mengungkung pandang
Menadah nafsah, retina cawan arrahman
Pernah kau bilang, waktu akan kerudungkan
Dadamu perlahan, tapi tak perlu kuwebkan
Ruah kullah airmata tumpah, kuyu menguak
Setetas hidayah
Perlu kuceritakan, kerudung waktu itu
Juga melekat di keningku. Dalam sujudku
Pada rubaiyat tahiyat, airmata maujudku
puisi ini meraih juara pertama dalam memperingati hari kartini pd tgl 21 april '11 yang ditaja ukmi al-kahfi uir
: Siti Rahmah
Kau kerudungkan waktu , menutupi dada
Tarikan demi tarikan usia cungkupi tanda
Kau kerudungkan waktu, menutupi dada
Menyaput sekat, mengungkung pandang
Menadah nafsah, retina cawan arrahman
Pernah kau bilang, waktu akan kerudungkan
Dadamu perlahan, tapi tak perlu kuwebkan
Ruah kullah airmata tumpah, kuyu menguak
Setetas hidayah
Perlu kuceritakan, kerudung waktu itu
Juga melekat di keningku. Dalam sujudku
Pada rubaiyat tahiyat, airmata maujudku
puisi ini meraih juara pertama dalam memperingati hari kartini pd tgl 21 april '11 yang ditaja ukmi al-kahfi uir
Senin, 18 April 2011
puisi keren
ciuman untukMu
/1/
kita berciuman sebelum wudhu’ kekeringan
/2/
kukecup keningMu di dada sejadah
/3/
keriangan airmataMu kuteguk rindu
/4/
kupinjam bibirMu untuk mengecup do’a
/1/
kita berciuman sebelum wudhu’ kekeringan
/2/
kukecup keningMu di dada sejadah
/3/
keriangan airmataMu kuteguk rindu
/4/
kupinjam bibirMu untuk mengecup do’a
Sabtu, 16 April 2011
ada saatnya berkata begini...
KATAKAN SAJA KATAMU
Selain menulis puisi aku juga bisa menulis yang lain. Apa itu? Apa pun. Yang penting bermanfaat! karena yang kutahu hidupku tak laik jika berlalu ditemani puisi yang sunyi. Membosankan! Membunuh kreatifitasku! Masih kukenang katakata mas Pringandi Adbi Surya ; menulis apa saja. Sederhana bukan?
_
Seperti saat ini aku menulis apa pun. Bukan cerpen atau saudarasaudaranya. Hanya katakata yang tumpah ruah begitu saja. Semisal menegur jiwa yang jumud….bahwa menulis memberikan arti. Tapi menulis bukan puisi. Menulislah apa saja. Yang penting manfaat. Ya manfaat! Yang membuat kita dan siapa saja merasa kala membacanya.
_
Kini! di sini! aku menulis, menulis dan menulis! Barangkali sampai mati. Tapi tidak puisi! Tapi tidak puisi! Tapi eksistensi!
_
Selain menulis puisi aku juga bisa menulis yang lain. Apa itu? Apa pun. Yang penting bermanfaat! karena yang kutahu hidupku tak laik jika berlalu ditemani puisi yang sunyi. Membosankan! Membunuh kreatifitasku! Masih kukenang katakata mas Pringandi Adbi Surya ; menulis apa saja. Sederhana bukan?
_
Seperti saat ini aku menulis apa pun. Bukan cerpen atau saudarasaudaranya. Hanya katakata yang tumpah ruah begitu saja. Semisal menegur jiwa yang jumud….bahwa menulis memberikan arti. Tapi menulis bukan puisi. Menulislah apa saja. Yang penting manfaat. Ya manfaat! Yang membuat kita dan siapa saja merasa kala membacanya.
_
Kini! di sini! aku menulis, menulis dan menulis! Barangkali sampai mati. Tapi tidak puisi! Tapi tidak puisi! Tapi eksistensi!
_
nasihat sejiwa
MECARI EKSISTENSI
Mencari eksistensi sulitkah?
Sepertinya tidak. Tapi cobalah dongak pancaroba yang kau lakukan…harihari tak laik dikata diari…karena tak ada lagi kertas putih di hadapmu. Semua hitam oleh ulahmu! Berkalikali kukatakan janjimu telah lama kau tinggalkan! Kau telah menjamah topengtopeng haram itu. Wajahmu duhai imitasi! Tak malukah? Pada tuhan uyang diamdiam menyaksikan segala duka yang kau kandung, segala duka yang kautanggung, segala duka yang membuatmu bingung.siapa dirimu? Siapa dirimu? Betapa asing. Betapa terasing. Wajahwajah cahaya telah kau wudhu’kan dengan debu.
***
Harihari berlalu seperti fragmen siasia. Waktu terus berlari, terbang meninggalkanmu. Begitu jauh. Namun kau seolah tak sadar atau purapura pingsan?
***
Hari ini kau lihat matahari masih mengejapkan bola retinanya… menyapu punggungmu yang selalu berharap kehangatan. Namun esok dapatkah kau pastikan semuanya akan baikbaik saja.seperti hari ini? Kau begitu terbelenggu oleh kesalahan yang kau buat dengan sadar. Dengan sadar. Sesadarsadanya!
Mencari eksistensi sulitkah?
Sepertinya tidak. Tapi cobalah dongak pancaroba yang kau lakukan…harihari tak laik dikata diari…karena tak ada lagi kertas putih di hadapmu. Semua hitam oleh ulahmu! Berkalikali kukatakan janjimu telah lama kau tinggalkan! Kau telah menjamah topengtopeng haram itu. Wajahmu duhai imitasi! Tak malukah? Pada tuhan uyang diamdiam menyaksikan segala duka yang kau kandung, segala duka yang kautanggung, segala duka yang membuatmu bingung.siapa dirimu? Siapa dirimu? Betapa asing. Betapa terasing. Wajahwajah cahaya telah kau wudhu’kan dengan debu.
***
Harihari berlalu seperti fragmen siasia. Waktu terus berlari, terbang meninggalkanmu. Begitu jauh. Namun kau seolah tak sadar atau purapura pingsan?
***
Hari ini kau lihat matahari masih mengejapkan bola retinanya… menyapu punggungmu yang selalu berharap kehangatan. Namun esok dapatkah kau pastikan semuanya akan baikbaik saja.seperti hari ini? Kau begitu terbelenggu oleh kesalahan yang kau buat dengan sadar. Dengan sadar. Sesadarsadanya!
Langganan:
Postingan (Atom)