: Alvi Puspita
h putih p
i u
t t
a i
m hitam h
purnama di atas sana menjadi munafik
purapura tak punya mata, dan diam
saja dirangkul malam
karena sebuah percakapan tentang hitam-putih
berakhir dengan angguk yang kubang di haluan
sampan
seperti mereka, tak takut meramu candu beracun
begitu juga purnama yang menyerahkan cahayanya
untuk rebah di dada malam yang jalang
huh! lebih baik telanjang daripada berbaju kemunafikan
purnama di atas sana
p hitam h
u i
t t
i a
h putih m
tak mungkin menyatu
dalam satu waktu.
*judul puisi ini adalah judul cerpen Alvi Puspita yang
diterbitkan majalah Budaya Sagang edisi Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar